PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) ambil andil dalam upaya Pemerintah Indonesia memerangi virus corona. Bank ini memberikan bantuan untuk komunitas yang terdampak pandemi virus corona dan tenaga medis di Indonesia.
“Menanggapi besarnya kebutuhan akan APD di tanah air dan resiko yang harus dihadapi oleh para pejuang kemanusiaan yakni dokter dan tim medis dalam menghadapi Covid-19, Maybank Indonesia mengutamakan penyediaan APD berkualitas sebagai wujud apresiasi dan untuk mendukung upaya para tim medis menanggulangi virus tersebut,” kata Direktur Utama Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Senin 27 April 2020.
Maybank Indonesia memberikan bantuan pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk para tenaga medis yang tersebar di berbagai rumah sakit di Indonesia sebagai respon terhadap kebutuhan APD yang masih menjadi prioritas saat ini.
Hingga saat ini sebanyak 1.100 APD telah disalurkan oleh Maybank Indonesia ke 38 rumah sakit yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
Pelaksanaan pengadaan dan pendistribusian APD tersebut dilakukan melalui jalinan kerja sama Maybank Indonesia dengan Yayasan Anne Avantie melalui Gerakan Peduli APD gagasan Anne Avantie dan melalui Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia yang bekerja sama dengan Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo).
Bantuan APD masih akan berlanjut dan sedang dalam proses persiapan yang ditargetkan pada bulan Mei untuk dapat didistribusikan.
Spesifikasi baju APD yang disumbangkan Maybank Indonesia merupakan baju standar APD yang dapat dipergunakan di ruang isolasi, berbahan parasite waterproof, spunlace non woven dan polyethylene lannate yang berkualitas dan bahannya diperoleh dari pengekspor sarana medis.
“Besar harapan dengan ketersediaan APD dapat mengurangi resiko para dokter dan tenaga medis tertular Covid-19,” kata dia.1 dari 5
Jalin Kemitraan
Selain bantuan APD, Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia juga menjalin kemitraan bersama Dompet Dhuafa untuk memberikan dukungan berupa paket sembako kepada setiap kepala keluarga pra sejahtera dengan target daerah penyaluran di Jabodetabek.
Maybank Indonesia juga secara aktif menyalurkan bantuan-bantuan lainnya dan sedang dalam tahap persiapan melalui Badan Musyawarah Perbankan (BMPD) DIY berupa alat kesehatan bagi rumah sakit rujukan Covid-19 dan dengan Pemerintah Daerah Sulawesi Barat dalam bentuk bantuan sembako.
“Inisiatif yang sudah dilakukan oleh Maybank Indonesia adalah sebagian dari rangkaian aktivitas untuk memerangi COVID-19,” kata Taswin.
Dia menyebut dukungan Maybank Indonesia akan berlanjut ke tahap berikutnya dengan membuka kesempatan bagi para nasabah dan masyarakat umum untuk dapat turut serta melakukan donasi untuk memperluas cakupan bantuan Maybank Indonesia kepada masyarakat dan pemerintah terkait pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia.2 dari 5
Jurus Maybank Indonesia Kembangkan Unit Syariah
Unit usaha syariah (UUS) PT Bank Maybank Indonesia bisa berkembang dengan baik pada tahun ini. Padahal, industri syariah sedang mengalami banyak tantangan sehingga pertumbuhannya tidak maksimal.
Dikutip dari Liputan6.com, Kamis 19 Desember 2019, Presiden Direktur Maybank Taswin Zakaria, mengatakan bahwa Maybank menerapkan strategi yang tepat sehingga mampu mendorong pertumbuhan Maybank Syariah.
Strategi tersebut adalah memposisikan produk-produk dari syariah sebagai alternatif pilihan artinya tidak ada pemisahan antara produk syariah dan konvensional.
Dia mencontohkan pegawai Maybank selalu menyodorkan dua produk kepada nasabah yaitu produk konvensional dan produk syariah.
Selain itu, Taswin menekankan bahwa produk syariah tidak hanya untuk nasabah Muslim aja. Nyatanya, syariah merupakan solusi yang bisa digunakan oleh nasabah muslim maupun non-Muslim.
“Kalau kita pisahkan antara Muslim dan non-Muslim, disitulah tantangan pertumbuhan yang akan muncul,” kata dia di Jakarta.3 dari 5
Spin Off
Taswin melanjutkan, mengenai rencana spin off Unit Usaha Syariah (BUS), perseroan tengah menggodok rencana tersebut secara mendalam. Alasannya, jika tak diperhitungkan dengan baik, spin off justru bisa menghambat pertumbuhan.
Menurut dia, pemisahan itu justru akan menghambat pertumbuhan industri syariah.
Menengok kinerja sembilan bulan pertama di 2019, aset pertumbuhan perbankan syariah Maybank alami kenaikan, yakni tumbuh 10,6 persen menjadi Rp33,4 triliun, serta berkontribusi 18,8 persen terhadap total aset bank.
Selain itu, pembiayaan syariah tumbuh 3,0 persen menjadi Rp24,5 triliun, dan simpanan syariah tumbuh signifikan 45,9 persen menjadi Rp26,4 triliun, berkontribusi 22,8 persen terhadap total simpanan bank.
Begitu pun dengan rasio Non Perfoming Financing (NPF) gross, membaik menjadi 1,30 persen per September 2019 dari 2,87 persen per September 2018.4 dari 5
2018, Laba Bersih Unit Usaha Syariah Maybank Rp803 Miliar
Unit usaha syariah (UUS) PT Maybank Indonesia Tbk membukukan laba bersih Rp803 miliar pada 2018. Angkanya tumbuh 27,3 persen dari laba bersih 2017 yang sebesar Rp630,9 miliar.
“Asetnya naik sebesar 11,2 persen menjadi Rp30,2 triliun,” kata Direktur Utama Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, di Jakarta, ditulis Selasa 19 Februari 2019.
Pembiayaan UUS Maybank naik 14,6 persen dari Rp20,7 triliun pada 2017 menjadi Rp23,7 triliu pada 2018. Total simpanannya naik 39,7 perse dari Rp16,7 triliun menjadi Rp23,3 triliun.
Rasio pembiayaan bermasalahnya (non performing financing/ NPF) gross ditekan dari 3,00 persen menjadi 2,8 persen.
“Strategi sharia first bank dan implementasi leverage model dimana UUS memiliki akses pada sumber daya seluruh bank untuk mengembangkan dan memasarkan seluruh produk syariah memainkan peran penting bagi kinerja perbankan syariah Maybank Indonesia yang signifikan,” kata dia.
Taswin mengatakan, produk simpanan MyArafah memiliki tiga ribu nasabah. Sekadar informasi, Maybank juga ditunjuk oleh Badan Pengelola Keuangan Haji sebagai mitra pengelola keuangan haji.5 dari 5
Cetak Laba Rp3 Triliun pada 2018
Taswin menambahkan, Maybank membukukan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun. “ Untuk tahun keuangan yang berakhir 31 Desember 2018, (angkanya) melonjak 21,6 persen mencapai rekor baru sebesar Rp2,2 triliun,” kata dia.
Menurut Taswin, laba yang diperoleh ini didukung oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp8,1 triliun. Angkanya tumbuh 5,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, pada periode Desember 2018 Maybank mencatat aset sebesar Rp177 triliun.
Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami penurunan 3,7 persen atau sebesar Rp116,8 triliun akibat likuditas.
“Kemarin penurunan (DPK) bukan karena pengurangan nasabah, tapi keputusan dsri Maybank Indonesia membuang likuiditas yang biayanya tinggi. Tapi itu action dari kami untuk mengimbangi,” kata dia.